Senin, Desember 01, 2008

MALAS

saat kubangun pagi ini, kutolehkan kepala ke arah mesin penunjuk waktu yang tergantung manis di dinding ruang tidurku.
"ah pukul 04.30." kataku.
dengan enggan kubuka selimut dan bangkit dari ranjangku yang entah mengapa terlalu nyaman untuk kutinggalkan. kuseret langkahku ke kamar mandi, lalu terdengar teriakan yang selalu kudengar tiap pagi.
"KAKAAAK !! AYOO CEPET, KAMU MAU SEKOLAH GAK SIH?! UDAH SIANG." cuap cuap si mami bawel.
dan seperti biasa hanya kujawab dengan gumaman kecil.
setelah selesai mengguyur badanku dengan air yang dingin di pagi hari, aku kenakan seragam sekolahku. kulihat pantulan wajahku di cermin sambil berandai andai jika aku dapat bertemu sang hujan


*********

DI ANGAN ANGAN KU

Aku : Hujan yang rupawan, tak bisakah kau kucurkan ribuan anak airmu hari ini?
Hujan : Haruskah kulakukan itu? bukankah cerah lebih baik?
Aku : Tapi aku suka hujan.
Hujan : Baiklah kalau begitu. aku tak sebegitu teganya membiarkan harapanmu menguap untuk melihat keindahanku hari ini. oleh karena itu kuturunkan ribuan anak airku segera. itukah yang kau mau?
Aku : Begitu dermawannya dikau Hujan yang rupawan.

dan akhirnya anak anak sang hujan pun turun membasahi pelosok bumi hingga gedung tempat biasa aku menuntut ilmu pun tak sanggup menahan kegembiraan anak anak air yang terus jatuh tanpa bisa dikendalikan.
piiip piiiip. tiba tiba telpon genggamku mengeluarkan suara tanda adanya pesan yang masuk. lalu saat kubuka pesan singkat itu, tertera nama TESTA dengan isi pesan :
"JARTEL, HARI INI SEKOLAH BANJIR, JADI SEMUA SISWI DILIBURIN, JARTEL JANGAN PUTUS."
kembang api rasanya sedang meledak dengan riangnya di dalam diriku hingga kegembiraan itu pun terjadi pula padaku.
"yippiiiie !!!" kataku riang.

*********

"KAKAAAAK!!!!!! CEPETAN, NANTI KEBURU MACEEET !!" cuap cuap si mami bawel lagi.
argh, kenapa angan angan indahku dirusak dengan jeritan ibu bawel itu lagi. yah, dengan terpaksa hari ini pun kulangkahkan kakiku menuju gerbang ilmu dengan rasa malas. satu satunya yang bisa membuatku senang hanya teman temanku yang membawa rasa gembira saat aku terpenjara di tempat membosankan itu.

Tidak ada komentar: