Selasa, Januari 27, 2009

kamu

hari ini
tak sengaja kupandang wajahnya
bukan lewat mataku
tapi lewat hatiku

ia hancur
luka
sedih
penuh amarah

inginku tak peduli
karena dia hanya dia
bukan siapa siapa
kuanggap tak berarti

tapi sulit sekali
mendadak aku tak fokus
semuanya berantakan
karena dia
sedihnya

bagaimana aku harus bersikap
jika semua selalu sama adanya
ingin lupa
tapi selalu ingat

aku ingat

belum sampai 2 hari kuputuskan tak peduli
tapi tiba tiba ia datang lagi
mengadu
menangis

aku benar2 tak bisa tak peduli
karena itu dia
dia yang mengadu
dia yang menangis

seharusnya aku tertawa
karena ia telah merasakan yang aku rasakan
tapi tawaku semu
hambar

tawaku menyimpan banyak makna
bukan makna karena senang
melainkan duka
tawaku adalah bentuk dukaku untuknya

teman

hanya itu
aku putuskan
aku tekadkan

sayang, kasih
untuk teman

Tidak ada komentar: