hari ini
tak sengaja kupandang wajahnya
bukan lewat mataku
tapi lewat hatiku
ia hancur
luka
sedih
penuh amarah
inginku tak peduli
karena dia hanya dia
bukan siapa siapa
kuanggap tak berarti
tapi sulit sekali
mendadak aku tak fokus
semuanya berantakan
karena dia
sedihnya
bagaimana aku harus bersikap
jika semua selalu sama adanya
ingin lupa
tapi selalu ingat
aku ingat
belum sampai 2 hari kuputuskan tak peduli
tapi tiba tiba ia datang lagi
mengadu
menangis
aku benar2 tak bisa tak peduli
karena itu dia
dia yang mengadu
dia yang menangis
seharusnya aku tertawa
karena ia telah merasakan yang aku rasakan
tapi tawaku semu
hambar
tawaku menyimpan banyak makna
bukan makna karena senang
melainkan duka
tawaku adalah bentuk dukaku untuknya
teman
hanya itu
aku putuskan
aku tekadkan
sayang, kasih
untuk teman
Selasa, Januari 27, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar