Kutatap langit sore ini
Dasar biru lalu ditutupi gumpalan putih
Halus bagai kapas
Fantasiku kembali bermain
Aku terdiam
Dibalik bingkai ungu pada mataku
Kutatap tanpa sekalipun menoleh pada yang lain
Maaf jika kalian iri
Tapi kali ini fantasiku memilihnya
Menunjuknya sebagai kawan mainku sore ini
Aku bayangkan melompat disana
Memangnya awan seperti trampoline?
Aku tak tahu
Tapi dalam fantasiku begitu
Kan sukasukaku
Kuasaku dalam imajinasiku
Lalu kucomot dan kumasukkan dalam mulut
Manis layaknya gulagula
Memangnya awan seperti gula?
Huh ! aku tak tahu
Pokoknya sukasukaku
Jangan ganggu imajinasiku
Disini perhentianku yang terakhir
Tempat senangsenangku
Tapi kamu masuk lagi
Ganggu saja yang lain
Bahkan dalam fantasi sekalipun kamu yang pegang kendali
Ini kan otakku
Ini juga hatiku
Masa kamu belum puas aku menangisimu 24 jam dalam sehari
Hari ini sedikit berdermalah kamu
1 menit saja dari 24 jam
Biarkan aku hanya denganku dan awan
Tanpa kamu disini
Boleh kan?
Tetap tak mau pergi yasudah
Tapi jangan ganggu
1 menit berhargaku
Lalu aku pulang
Tetap membawamu sebagai kendali
Awanku sudah pergi
Kamis, Februari 26, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar